20080607

Kunjungan Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS 10 (Mei 2004)

11-19 Mei 2004 (22-30 Rabiul Awal 1425)

Dalam rangka persiapan konferensi ICIS Desember mendatang, Mawlana beserta rombongan ISCA dan WORDE mengadakan kunjungan ke Surabaya, sebagai salah satu tempat yang akan dicanangkan sebagai tuan rumah konferensi tersebut.

Setelah 2 hari di Jakarta, akhirnya Mawlana tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pada 13 Mei 2004.

Berbincang-bincang dengan Bapak Iqbal Sullam, Sekjen PBNU di VIP Lounge Bandara Juanda.

Dari Bandara, Mawlana langsung menuju Malang ke Pesantren al-Hikam yang dipimpin oleh K.H. Hasyim Muzadi, Ketua Umum PBNU.

di Bangsal Pesantren

Mawlana melihat koleksi buku di Perpustakaan al-Hikam

Setelah acara ramah-tamah, Mawlana memberikan kuliah umum kepada para santri.

salah satu staf pengajar mengambil bay'at Tarekat Naqsybandi.

Mawlana melanjutkan perjalanannya ke Pesantren Darul Ulum, di daerah Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur.

Memberikan ceramah kepada para santri.

Pesantren yang didirikan oleh K.H.Tamim Irsyad dan K.H. Cholil ini telah ada sejak tahun 1885 dan kini santrinya mencapai ribuan orang.

bertemu dengan sesepuh pesantren.

berziarah ke makam di lokasi pesantren.

suasana di lingkungan pesantren.

berfoto dengan para santri.
Akhirnya setelah perjalanan yang cukup panjang melintasi Sidoarjo, Malang, Jombang, Mawlana kembali ke Surabaya dan beristirahat di Hotel Shangri La. Pagi harinya setelah melakukan salat malam dan subuh berjamaah, Mawlana memberikan shuhba.
jemaah dari Jakarta yang turut menyertai perjalanan Mawlana.
Suasana di kamar Mawlana: Pak Berny, Pak Soenarto, Pak Firdaus berbincang-bincang mengenai acara yang akan dilakukan.
Mawlana di Hotel Shangri La Surabaya
Siang harinya Mawlana bertindak sebagai Khatib dan Imam di Masjid Akbar Surabaya.
Masjid yang berada di lahan seluas 11.2 hektar dengan luas bangunan 28.509 meter persegi ini diresmikan pada 10 November 2000 oleh Presiden RI, Abdurrahman Wahid (Gusdur).
Ribuan jemaah sangat antusias dengan kehadiran Mawlana, bahkan setelah salat diadakan sesi tanya-jawab.
Ramah tamah dengan pengurus masjid.
Makan siang di Restoran Ria, Surabaya. Tampak Ustadz Husein Shahab, Pak Ahmaddin, Sh. Zakaria Bagharib, Ishan Torabi dan Pak Firdaus menemani Mawlana.
Keesokan harinya Mawlana berziarah ke Makam Sunan Ampel, dipandu oleh Bapak Bustomi Husnan yang masih merupakan keturuan Sunan Ampel.
Di tengah panas yang terik, Mawlana memimpin ziarah dengan membaca Surat Yasin dan Zikir Khatm Khwajagan dengan suara yang lantang. Uniknya Mawlana tidak tampak kepanasan atau bahkan mengeluarkan keringat padahal beliau mengenakan jubah, sementara yang lain terlihat banjir keringat.
Ketika hendak pulang, Mawlana berhenti pada suatu pohon dan mulai bercerita tentang apa yang terjadi selama ziarah tersebut.
Ziarah dilanjutkan dengan mengunjungi Masjid Sunan Ampel dan salat 2 rakaat di sana.
Mengunjungi Madrasah Al-Khairiyah di Jalan Ampel Madrasah.
Selanjutnya Mawlana berziarah ke Makam Mawlana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Tidak seperti di Ampel, Mawlana hanya mengadakan ziarah singkat di sini.
kembali ke Jakarta

Sekembalinya dari Surabaya Mawlana mengikuti beberapa acara di Jakarta, di antaranya yaitu: Mawlid di Universitas as-Syafiiyah bersama AA Gym (tuan rumah DR. Tutty Alawiyyah), bertemu rektor UIN Syarief Hidayatullah, Bapak Azyumardi Azra dan Wapres Jusuf Kalla. Setelah itu Mawlana pun melanjutkan perjalanannya ke Kuala Lumpur, Malaysia.