21 Februari 2004: Tahun Baru Islam dan Peresmian Zawiyah Cikereteg
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS beserta rombongan langsung dibawa menuju Zawiyah Cikereteg. Hari itu bertepatan dengan tanggal 1 Muharam 1425 dan rencananya beliau akan meresmikan Zawiyah Cikereteg.
Diwarnai hujan yang sangat lebat, para jemaah tetap antusias untuk datang ke zawiyah. Mereka tidak hanya berasal dari daerah setempat, tetapi juga dari Jakarta, Bandung dan Sukabumi. Mereka semua menunggu di luar hingga akhirnya Mawlana melakukan pemotongan untaian bunga melati di pintu masuk Zawiyah Cikereteg.
Tak lama kemudian, semuanya melakukan Salat Asar berjamaah dan setelah itu Mawlana memberikan shuhba singkat.
Acara peresmian Zawiyah dilakukan secara seremonial. Bapak Soenarto memberikan sambutan, memaparkan riwayat pembangunan zawiyah dan terima kasihnya kepada Mawlana. Zawiyah ini dibangun atas prakarsa Mawlana Syekh Hisyam QS dan akan dijadikan sebagai tempat melaksanakan khalwat. Mawlana lalu membaca doa, sekaligus sebagai doa awal tahun lalu beliau menandatangani prasasti peresmian Zawiyah Cikereteg. Mawlana mengatakan bahwa bila kita memulai tahun ini dengan sesuatu yang baik, insya Allah sepanjang tahun akan berjalan dengan baik.
Acara potong tumpeng dipimpin oleh Sh. Nurjan Mirahmadi dan Sh. Mustafa.
Acara dilanjutkan kembali dengan Salat Maghrib berjamaah, dilanjutkan dengan zikir Khtam Khwajagan.
Zikir kali itu berbeda dengan zikir biasanya, Mawlana melafalkan kalimat-kalimat zikir yang baru didengar oleh sebagian besar jemaah. Dan setelah zikir beliau mengatakan bahwa di tempat itu banyak sekali bangsa Jin yang turut berzikir, bahkan raja Jin pun ikut hadir dan kalimat zikir yang tadi diucapkan adalah zikirnya bangsa Jin.
Makan malam bersama di Zawiyah Cikereteg.
22 Februari 2004: Zikir Akbar Nasional di Istiqlal
Keesokan paginya Mawlana bertolak ke Jakarta untuk mengikuti Zikir Akbar Nasional bersama Ust. Arifin Ilham, AA Gym, Wapres Hamzah Haz dan Ketua PBNU, K.H. Hasyim Muzadi di Masjid Istiqlal Jakarta.
Mawlana didaulat untuk memberikan sambutan
Ust. Arifin Ilham memimpin zikir di hadapan ribuan umat.
Hamzah Haz dan K.H. Hasyim Muzadi melihat buku berisi profil ISCA
Giliran AA Gym memberikan ceramah.
Acara berlangsung hingga Zuhur.
Ribuan orang ingin berbay'at dengan Mawlana.
Mawlana menjadi pembicara dengan topik The Importance of Technology for Development of Islamic Countries.
Bertemu kembali dan sekaligus berpamitan dengan Wapres Hamzah Haz.
Tiba saatnya untuk melanjutkan perjalanan ke Singapura.
27 Februari 2004: Pencanangan Pembangunan Masjid Naqsybandi Haqqani Batam
Setelah sehari berada di Singapura, Mawlana kembali ke Indonesia, namun kali ini singgah di Batam. Tampak Kepala Otorita Batam, Bapak Ismeth Abdullah menyambut kedatangan beliau di Bandara Hang Nadim.
Beberapa sesepuh jemaah Singapura turut menyertai: Sh. Ibrahim, Sh. Zakaria Bagharib, Sh. Ismail dan Sh. Abdurrazaq.
Dari Bandara Mawlana langsung menuju lokasi pencanangan pembangunan Masjid Naqsybandi Haqqani Aliyyah Batam di daerah Batam Center.
Jemaah menyambut dengan Qasidah dan Selawat
Ketua Yayasan Haqqani Batam, Bapak Yandri Irzaq menyampaikan sambutan.
Mawlana dan rombongan menyimak penjelasan dari Bapak Yandri.
Mawlana membuka tirai yang menutupi gambar rencana masjid, sekaligus berdoa untuk kelancaran pembangunan masjid tersebut.
rencana masjid yang akan dibangun.
Setelah acara selesai, rombongan menuju Masjid Raya Batam untuk melaksanakan Salat Jumat berjamaah.
Ketua Yayasan Haqqani Indonesia, Bapak Soenarto mendampingi Mawlana.
Khotbah Jumat yang disarikan oleh Ust. Husein Shahab.
Berdoa setelah Salat
bay'at
Mawlana berbincang-bincang dengan Ketua Otorita Batam, Bapak Ismeth Abdullah dan didampingi oleh Hedieh Mirahmadi dari ISCA dan Bapak Firdaus Wajdi, salah satu sesepuh Yayasan Haqqani Indonesia.
Bersiap melanjutkan perjalanan