20080607

Kunjungan Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS 3 (Oktober 2000)

11-19 Oktober 2000 (14-22 Rajab 1421) www.naqshbandi.org\events\SEAsia2000\indonesia.htm

11 Oktober 2000

Syekh Hisyam Kabbani QS dan Syekh Raja Ashman, Pangeran Kerajaan Perak Malaysia diterima di VIP bandara oleh Mendikbud, Dr. Yahya Muhaimin dan Bapak Firdaus Wajdi, sesepuh Yayasan Haqqani Indonesia.

Ibu-ibu dari Kelompok Pengajian NAMIRA menyambut Mawlana dengan selawat di Kediaman Bapak dan Ibu Firdaus di Jl.Brawijaya, Jakarta. Mawlana kemudian menyampaikan shuhba tentang Spiritualitas adalah Intisari dari Islam.

Ratusan hadirin mengambil bay'at Tarekat Naqsybandi Haqqani

12 Oktober 2000

Rangkaian salat malam diadakan di Zawiya Brawijaya dan Mawlana menyampaikan shuhba tentang tanda-tanda Hari Kiamat.

Sore harinya Mawlid dan Zikir Khatm Khwajagan diadakan di Zawiya Hasbi yang merupakan kediaman Syekh Mustafa Mas'ud Mawlana Syekh Hisyam menyampaikan shuhba tentang Keberkahan dari cinta yang tulus kepada Nabi SAW dan para awliya.

Para hadirin, termasuk Syekh Zakaria dari Singapura dan Syekh Khalid bin Walid dari Amerika menyimak shuhba Mawlana.

13 Oktober 2000

Dinihari sebelum Subuh, Mawlana melakukan siaran langsung program siraman rohani TV Indosiar yang dipandu Ustadz Wahfiudin.

Setelah siaran dilakukan Salat Subuh berjamaah di Studio. Pada kesempatan itu, hadir pula direktur Indosiar, Bapak Nurhadi Purwasaputra.

Sebelum Jumatan Mawlana menikahkan pasangan Samson Nasaruddin (Sonny) dengan Mba Nungki.

Salat Jumat dilakukan di Masjid Istiqlal, masjid terbesar ketiga di dunia. Di sini Mawlana bertemu dengan Imam Masjid Istiqlal Imam Mashu Shrahid

Bakda Salat Jumat dilakukan konferensi pers di Sekretariat Yayasan Haqqani Indonesia, di Jl. Teuku Umar 41 Menteng, Jakarta Pusat. Acara dipandu oleh Marissa Haque, seorang artis yang populer di Indonesia.

Acara yang menarik perhatian pers. K.H. Nur Iskandar SQ, pengasuh Pesantren ash-Shiddiqiyah Jakarta meminta nasihat dan berkah Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS Pasangan artis, Ikang Fawzi dan Marissa Haque berfoto bersama Mawlana Syekh Hisyam QS setelah makan malam di Brawijaya.

14 Oktober 2000

Mewakili Mawlana Syekh Nazim Adil al-Haqqani QS, Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS melakukan kunjungan kepada Presiden RI yang juga anggota kehormatan ISCA dan Ketua The World Conference on Religion and Peace WCRP), Bapak K.H. Abdurrahman Wahid (Gusdur).

Dalam kunjungan ini, hadir pula Ibu Amanda Suharnoko, Ketua MADYA (Masyarakat Dialog antar Umat Beragama), Dr. Achamad Mubarok, dosen UIN Syarif Hidayatullah dan UIA As-Syafiiyah, Bapak Firdaus Wajdi dan K.H. Mustafa Mas’ud al-Haqqani.

Mawlana Syekh Hisyam bertindak sebagai Pembicara Utama dalam Konferensi Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI)

Syekh berbicara tentang modernitas dan aktivitas Sufisme yang merupakan esens dari Islam. Beliau menyatakan bahwa Tasawwuf yang dikenal sebagai Sufisme berasal dari masa Nabi SAW, ketika Ahl as-Suffa, biasa berkumpul di belakang rumah Nabi SAW. Mereka mempraktikkan kehidupan zuhud, tidak mencari dunia, tetapi mencari kedekatan dengan Nabi SAW dan dengan wasilahnya mencari kedekatan kepada Allah SWT. Mawlana juga berbicara tentang ketulusan, di mana kerja yang dilakukan tanpa ketulusan tidak bernilai di Hadirat Allah SWT. Beliau lalu membuka aspek terpenting dalam ceramahnya, yaitu tentang Cahaya Muhammad SAW dan Hakikat Kedekatan Nabi SAW kepada Allah SWT. Mawlana menekankan pentingnya Sunah dalam membangun sisi spiritual seseorang, karena hanya melalui praktik sunah inilah, para pencari dapat mengembangkan dirinya. Kurang lebih 2000 orang yang hadir terpesona dengan ceramah yang diberikan oleh Mawlana. Sore harinya Mawlana bertolak ke Pekalongan dengan Kereta Argo Muria.

15 Oktober 2000

Mawlana disambut oleh ribuan murid di Pekalongan, khususnya santri Pesantren At-Taufiqy yang dipimpin oleh K.H. Taufiqurrohman. Di pesantren ini terdapat 6000 murid laki-laki dan lebih dari 5000 murid wanita. Mereka semua belajar tentang Syariah dan Tasawuf sejak usia dini.

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS dan Ki Taufiqqurohman. Berziarah ke Makam Syekh Abdullah Khani QS yang merupakan salah satu di antara 300 Khalifah Grandsyekh Khalid al-Baghdadi QS. Makam ini terletak di kompleks pesantren At-Taufiqy, Pekalongan.
Mawlana memberikan shuhba di Zawiyah atau Majelis Taklim Habib Luthfi bin Yahya, seorang keturunan Nabi SAW dari Yaman yang terus mempertahankan dakwahnya mengajak jemaah untuk senantiasa mencintai Nabi SAW. Habib Luthfi telah berbay'at dengan Tarekat Naqsybandi 3 tahun sebelumnya melalui Syekh Hisyam Kabbani QS. Di Pekalongan Mawlana juga mengunjungi Majelis Ki Thohir yang selalu mengamalkan Dalail Khayrat secara berjamaah bakda Ashar.

16 Oktober 2000

Syekh Hisyam QS berbicara tentang “Value of the Sons of Adam” dalam seminar Interfaith yang diadakan oleh Kementrian Sekretaris Negara (Bapak Djohan Effendi) di kediamannya di Jl. Denpasar Jakarta.

Mensesneg, Bapak Djohan Effendi selaku penggagas acara.

Perwakilan Hindu.

Perwakilan Gereja Katedral.

17 Oktober 2000

Wawancara di TVRI bersama Ustadz Wahfiudin mengenai dakwah Islam di Amerika, pengaruh golongan ekstrim di seluruh dunia dan topik-topik lainnya. Syekh juga melalukan rekaman program untuk lima topik dalam format dakwah 30 menit.

Sore harinya Mawlana menghadiri Konferensi Wanita di Hotel Mulia yang diadakan oleh Kelompok Pengajian NAMIRA dalam rangka ulang tahunnya ke-14. Tampak Mawlana ditemani oleh Syekh Raja Ashman dan Dr. Arief Rahman, kepala sekolah Lab School.

Mawlana dan Dr. Arief Rahman memberikan sambutan.

Mawlana menyampaikan penghargaan kepada Ibu Tini Firdaus, ketua NAMIRA atas kontribusinya dalam dakwah Islam di Indonesia.

Sore harinya Mawlana berkunjung ke kediaman Jendral Polisi Ahmad Hassan di Pondok Labu.

Acara juga dimeriahkan oleh penampilan Group Hadrah dari Tarekat Qadiriah.

Mawlana memberikan doa bagi kesehatan Bapak Hassan.

18 Oktober 2000

Hari berikutnya Mawlana berkunjung ke Pesantren al-Falah, Cicalengka, Bandung pimpinan K.H. Qari Ahmad Syahid. Di sana ribuan murid telah menunggu kedatangan Mawlana dan mereka semua berbay'at ke dalam Tarekat Naqsybandi Haqqani.

Ki Syahid membuka acara.

Diperlukan waktu hingga dua jam lebih untuk memberikan kesempatan semua murid bersalaman dengan Mawlana. Setelah itu rombongan pun kembali lagi ke Jakarta.

19 Oktober 2000

Mawlana melanjutkan perjalanan ke Malaysia.