20080726

Kunjungan Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS 5 (2001)

12-21 Juli 2001 (21-30 Rabiul Akhir 1422)

12 Juli 2001

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS memimpin delegasi ISCA untuk bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah Indonesia dan menghadiri pertemuan dengan para ulama dunia atas undangan ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), yang juga Mentri Urusan Peranan Wanita, Dr. Tuti Alawiyah AS.

shuhba dan zikir di Brawijaya.

Para jemaah, termasuk kelompok pengajian Namira mendengarkan shuhba Mawlana Syekh Hisyam QS.

Dari Bandara, rombongan langsung menuju kediaman Bapak Firdaus Wajdi dan Ibu Tini Firdaus di Brawijaya. Di sana, Mawlana langsung memimpin zikir Khatm Khwajagan dan memberikan shuhba tentang Rahasia di Balik Kalimatusy-Syariif. Acara ditutup dengan bay'at Tarekat Naqsybandi.


13 Juli 2001

Mawlana bertemu dengan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Yahya Muhaimin untuk mendiskusikan beberapa hal.

Mendikbud menyambut Mawlana dan rombongan.

Kemudian Mawlana memimpin Salat Jumat di Masjid Hidayatullah, Karet Semanggi, Setiabudi--sebuah masjid tua yang indah, yang terletak di jantung kota Jakarta. Setelah salat diadakan sesi tanya jawab dan dilanjutkan dengan bay'at.

Salah seorang jemaah Jumat mengajukan pertanyaan.

Mawlana mengadakan sesi tanya jawab setelah Salat Jumat.

bay'at di Masjid Hidayatullah Jakarta.


14 Juli 2001

Pada hari sabtu pagi yang cerah, Mawlana dan rombongan menghadiri acara ulang tahun BKMT yang diadakan di Stadion Utama Senayan. Sekitar 120.000 orang menghadiri acara yang digagas oleh Dr. Tuti Alawiyah itu. Di samping perwakilan BKMT dari seluruh Indonesia, acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa undangan, ulama dari luar negri, di antaranya: Syekh Abdurrazak al-Halabi (Suriah), Syekh Bakar al-Samarai (Baghdad, Irak), dan Syekh Mohammed al-Qabbani (Suriah). Selain itu, para perwakilan lintas agama, seperti Kristen, Hindu, Buddha dan Yahudi ikut menghadiri acara tersebut.

Dalam sambutannya, Ibu Tuti Alawiyah mengatakan bahwa kembali kepada ajaran Islam akan membantu bangsa ini dari kehancuran yang lebih parah. Dan dengan majelis yang mulia tersebut, yang dihadiri oleh Imam Masjidil Aqsha, Imam Masjid Umawiyah, dan kehadiran Syekh Hisyam Kabbani QS diharapkan acara ini akan mendatangkan keberkahan dan kedamaian bagi umat Muslim di Indonesia.

Quadravox membaca ayat suci Al-Qur'an

Ibu-ibu yang tergabung dalam BKMT membawakan Qasidah al-Burdah

Kelompok Pengajian NAMIRA pun ikut membawakan acara.

Acara yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Quadravox dimeriahkan dengan beberapa atraksi yang ditampilkan, termasuk marching band yang melantunkan syair-syair qasidah dan juga pembacaan Qasidah al-Burdah.

Mawlana menyaksikan parade utusan daerah BKMT.

Para ulama menyambut parade barisan perwakilan BKMT seluruh Indonesia.

hadirin memenuhi seluruh Stadion Utama Senayan.

Mawlana di tribun kehormatan.

Mawlana Syekh Hisyam QS memberikan sambutan terakhir, dengan menceritakan pengalaman beliau ketika menulis buku "Angels Unveiled" yang berisi tentang Malaikat dalam agama Islam. Ada 5 orang non Muslim yang menyatakan dirinya masuk Islam setelah mendengar uraian Syekh Hisyam QS tentang buku ini di sebuah Pameran Buku di Chicago pada tahun 1995. Syekh Hisyam QS juga menekankan bahwa ajaran Islam mencakup segala aspek kehidupan kita, namun banyak umat Muslim yang tidak menyadarinya. Beliau mengatakan bahwa banyak orang Barat yang iri dengan apa yang dimiliki umat Muslim, dan mereka ingin memilikinya; namun kita seringkali lalai bahwa kita memiliki nilai-nilai itu dan malah mengejar apa yang dimiliki orang Barat, yaitu kehidupan sekuler.

Sore harinya bakda Ashar, Mawlana menjadi pembicara utama dalam acara Bedah Buku berjudul Angels Unveiled di salah satu toko buku di wilayah Radio Dalam. Mawlana bercerita bagaimana seorang penata rambut Holywood yang terkenal, yaitu Giacomo Forbes memeluk Islam setelah membaca buku tersebut, padahal sebelumnya ia sangat anti dengan Islam. Buku yang luar biasa itu pun akhirnya diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Hikmah.


15 Juli 2001

Minggu pagi seperti biasa kawasan Islamic Center Kwitang selalu dipenuhi umat Muslim yang akan mengikuti majelis taklim Habib Abdurrahman bin Ali al-Habsyi. Dan pada hari itu, jemaah menjadi lebih ramai dengan kunjungan Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS dan rombongan. Mawlana menyampaikan shuhba tentang pentingnya memelihara kecintaan kita kepada Nabi SAW, keutamaan berselawat kepadanya dan bahwa Nabi SAW akan menjawab semua salam yang ditujukan kepada beliau secara langsung, satu per satu dan bukannya secara kolektif. Itulah kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad SAW. Mawlana menyampaikan shuhba dalam bahasa Inggris dan beberapa bagian dalam bahasa Arab. Setelah itu Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan memberikan terjemahan shuhba beliau. dan kemudian Habib Abdurrahman bin Ali al-Habsyi menjelaskan tentang Mawlana Syekh Hisyam QS dan juga mengatakan bahwa leluhur keluarga Habib Ali juga ada yang mengikuti Tarekat Naqsybandi.

Berkumpul sebelum acara dimulai.

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS menyampaikan shuhba di Islamic Center Kwitang.

Mawlana bersama Habib Abdurrahman bin Ali al-Habsyi

berfoto setelah acara selesai


16-18 Juli 2001

Mawlana dan rombongan meneruskan perjalanannya ke Bali. Dalam kunjungannya itu banyak hal yang menarik sekaligus menegangkan terjadi. Mawlana mengatakan bahwa orang-orang Bali sangat menghormati leluhurnya. Oleh sebab itu, pendekatan dakwah pun pertama kali dilakukan terhadap leluhur mereka walaupun mereka telah lama meninggal dunia.


19 Juli 2001

Mawlana mengunjungi Yayasan Aqabah yang dipimpin oleh Ustadz Wahfiudin di kediamannya di Jl. Balai Pustaka, Rawamangun. Sore harinya, Mawlana dan rombongan menghadiri acara Mawlid di kediaman Habib Muchsin al-Hamid di daerah Cidodol, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh para habaib di wilayah Jabodetabek dan juga dibanjiri oleh murid-murid mereka.


20 Juli 2001

Serangkaian acara dilakukan pada hari ini, yaitu: berkunjung ke kantor Republika, menjadi Khatib dan Imam Salat Jumat di Masjid at-Taqwa, Jl. Sriwijaya Jakarta dan mengunjungi kantor Majalah Sufi yang kelak menjadi Cahaya Sufi.


21 Juli 2001

Mawlana bertolak ke Singpura, tetapi kemudian menyebrang kembali ke Batam. Ini merupakan kunjungan pertama kalinya bagi Mawlana Syekh Hisyam QS ke Batam. Masyarakat sangat antusias dengan kedatangan beliau dan melalui Ibu Ningrum dan Syekh Mustafa, Pak Riyadi dan Pak Yandri, akhirnya dimulailah kegiatan zikir Terekat Naqsybandi di sana.